Pages

Monday, April 7, 2014

Makalah Asimilasi Kebudayaan Ala Pustakawan

Oleh              :  Ahmad Ricky Baidhawi
Jurusan          :  S-1 Ilmu Perpustakaan
Fakultas         :  Adab
Universitas     :  UIN Ar- Raniry Banda Aceh 

Asimilasi Kebudayaan
A. Pengertian Asimilasi
Asimilasi adalah pembauran dua kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas kebudayaan asli sehingga membentuk kebudayaan baru. Suatu asimilasi ditandai oleh usaha-usaha mengurangi perbedaan antara orang atau kelompok. Untuk mengurangi perbedaan itu, asimilasi meliputi usaha-usaha mempererat kesatuan tindakan, sikap, dan perasaan dengan memperhatikan kepentingan serta tujuan bersama.
Hasil dari proses asimilasi yaitu semakin tipisnya batas perbedaan antarindividu dalam suatu kelompok, atau bisa juga batas-batas antarkelompok. Selanjutnya, individu melakukan identifikasi diri dengan kepentingan bersama. Artinya, menyesuaikan kemauannya dengan kemauan kelompok. Demikian pula antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lain.
   Secara matematis asimilasi dapat di tulis sebagai Aa+Bb+Cc=Dd yang berarti bahwa kelompok etnik A, B, dan C karena faktor-faktor pendorong asimilasi terpenuhi, mengalami peleburan unsur-unsur kebudayaan kelompok etnik a + b + c menghasilkan kebudayaan baru d, yang sebelumnya tidak ada dalam kebudayaan A, B, maupun D.
B.  Jenis-jenis asimilasi
  1. Asimilasi budaya : proses mengadopsi nilai, kepercayaan, dogma, ideologi bahasa dan sistem simbol dari suatu kelompok etnik atau beragam kelompok bagi terbentuknya sebuah kandungan nilai, kepercayaan, dogma, ideologi bahasa maupun sistem simbol dari kelompok etnik baru.
  2. Asimilasi struktural : proses penetrasi kebudayaan dari suatu kelompok etnik ke dalam ke dalam kebudayaan etnik lain melalui kelompok primer seperti keluarga, teman dekat,DLL
  3. Asimilasi perkawinan, atau sering disebut asimilasi fisik yang terjadi karena perkawinan antar etnik atau antarras untuk melahirkan etnik atau ras baru.
Namun disini kita akan membahas tentang asimilasi kebudayaan yang ada di sekitar kehidupan kita.

C. Syarat asimilasi
Asimilasi dapat terbentuk apabila terdapat tiga persyaratan berikut:.
  • terdapat sejumlah kelompok yang memiliki kebudayaan berbeda.
  • terjadi pergaulan antarindividu atau kelompok secara intensif dan dalam waktu yang relatif lama.
Kebudayaan masing-masing kelompok tersebut saling berubah dan menyesuaikan diri.

D. Faktor pendorong terjadinya asimilasi 
Faktor-faktor yang mendorong atau mempermudah terjadinya asimilasi adalah sebagai berikut. Toleransi di antara sesama kelompok yang berbeda kebudayaan Kesempatan yang sama dalam bidang ekonomi Kesediaan menghormati dan menghargai orang asing dan kebudayaan yang dibawanya. Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan universal perkawinan antara kelompok yang berbeda budaya Mempunyai musuh yang sama dan meyakini kekuatan masing-masing untuk menghadapi musuh tersebut.
Faktor pendoriong yang lain adalah tingginya toleransi masing-masing individu dari dua atau lebih kebudayaan yang berbeda, ditengarai sebagai cikal bakal munculnya asimilasi budaya. Juga silkap terbuka dari individu atau golongan yang berkuasa dalam sebuah masyarakat juga merupakan cikal bakal yang mendorong terjadinya asimilasi budaya.
Sebagai makhluk sosial, menjadi kebutuhan dasar manusia untuk senantiasa bisa berinteraksi sesama makhluk, tak memandang darimana asalnya. Dampak dari interaksi antara sesama manusia ini melahirkan sesuatu yang baru yang disepakati bersama. Dalam konteks kebudayaan, hasil dari interaksi ini melahirkan asimilasi kebudayaan.
Faktor-faktor yang mendorong atau mempermudah terjadinya asimilasi dengan lebih mudah kami sajikan dalam bentuk perpoin adalah sebagai berikut:
  • Toleransi antar kelompok yang berbeda kebudayaan.
  • Kesempatan yang seimbang dalam bidang sosial atau ekonomi.
  • Sikap menghargai orang asing dan kebudayaan mereka.
  • Sikap terbuka dari golongan etnik dominan terhadap kelompok etnik minoritas.
  • Persamaan unsur kebudayaan.
  • Perkawinan antara kelompok yang berbeda budaya.
  • Adanya musuh yang sama.
E. Faktor penghalang terjadinya asimilasi 
Faktor-faktor umum yang dapat menjadi penghalang terjadinya asimilasi antara lain sebagai berikut. Kelompok yang terisolasi atau terasing (biasanya kelompok minoritas) Kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan baru yang dihadapi Prasangka negatif terhadap pengaruh kebudayaan baru. Kekhawatiran ini dapat diatasi dengan meningkatkan fungsi lembaga-lembaga kemasyarakatan Perasaan bahwa kebudayaan kelompok tertentu lebih tinggi daripada kebudayaan kelompok lain. Kebanggaan berlebihan ini mengakibatkan kelompok yang satu tidak mau mengakui keberadaan kebudayaan kelompok lainnya Perbedaan ciri-ciri fisik, seperti tinggi badan, warna kulit atau rambut Perasaan yang kuat bahwa individu terikat pada kebudayaan kelompok yang bersangkutan Golongan minoritas mengalami gangguan dari kelompok penguasa.
Faktor penghalang yang lain adalah kelompok-kelompok lain yang  menutupi diri dan kurangnya pemahaman terhadap perubahan kebudayaan yang terjadi, menjadi faktor penghalang dari terjadin ya asimilasi budaya. Juga munculnya prasangka negatif terhadap keb udayaan tertentu.
Faktor-faktor umum yang dapat menjadi penghalang terjadinya asimilasi kami juga menyajikan dalam bentuk perpoin agar mudah dipahami adalah sebagai berikut.
  • Kelompok yang terisolasi atau terasing (biasanya kelompok minoritas).
  • Kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan baru yang dihadapi.
  • Prasangka negatif terhadap pengaruh kebudayaan baru. Kekhawatiran ini dapat diatasi dengan meningkatkan fungsi lembaga-lembaga kemasyarakatan.
  • Perasaan bahwa kebudayaan kelompok tertentu lebih tinggi daripada kebudayaan kelompok lain. Kebanggaan berlebihan ini mengakibatkan kelompok yang satu tidak mau mengakui keberadaan kebudayaan kelompok lainnya.
  • Perbedaan ciri-ciri fisik, seperti tinggi badan, warna kulit atau rambut.
  • Perasaan yang kuat bahwa individu terikat pada kebudayaan kelompok yang bersangkutan.
  • Golongan minoritas mengalami gangguan dari kelompok penguasa.
F. Terminologi asimilasi kebudayaan
Terminologi asimilasi kebudayaan dapat diterjemahkan sebagai pembaruan atau saling bercampurnya dua unsur kebudayaan yang awalnya berbeda. Unsur-unsur kebudayaan yang menjadi ciri khas dari masing-masing kebudayaan itu lambat laun menghilang digantikan kebudayaan yang baru.
Awalnya, asimilasi budaya lahir sebagai upaya mempererat hub pelaku budaya, baik berupa tindakan, perasaan, pikiran, dan sikap-sikap keseharian dengan lebih mementingkan tujuan dan kepentingan bersama.
Budaya sebagai hasil budi dan daya seseorang atau kelompok orang memang sangat menonjolkan ciri-ciri khas individu atau kelompok pengusung budaya tersebut. Jika masing-masing kelompok mengusung budaya yang berbeda dengan ciri khas masing-masing dan tetap mempertahankan ciri khasnya itu dalam masyarakat dimana terjadi intetraksi maka bisa mengganggu keharmonisan dan keselarasan dalam interaksi sehari-sehari.
Asal- asal itulah yang kemudian melahirkan pikirean untuk mengasimilasi budaya tertentu sehingga lahir budaya baru yang bisa diterima oleh semua pelaku interaksi dengan tetap memperhatikan keberagaman sebagai sebuah kekayaan.
Asimilasi budaya tidak semata melahirkan budaya baru sebagai hasil pencampuran, namun demikian semakin tipislah perbedaan individu dalam kelompok masyarakat baru tersebut. Masing-masing individu kemudian mengidentifikasikan diri masing-masing diselaraskan dengan keinginan atau kepentingan bersama. Inilah salah satu dampak positif terhjadinya asimilasi budaya.
Sebagai contoh kita bisa melihat bahwa seperti masyarakat entis cina yang hidup dan tumbuh bersama masyarakat etnis tertentu di indonesia misalnya, melahirkan pikiran-pikiran yang bermanfaat untuk kepentingan bersama, dari sinilah terjadi asimilasi budaya. Tari borong yang sudah dipengaruhi atraksi sisingaan misalnya, membuat suatu atraksi baru yang lebih indah. Asimilasi budaya merupakan buah kesadaran akibat interaksi dua kebudayaan atau lebih yang berbeda dan hidup dalam satu kelompok masyarakat tertentu, yang telah terjadi pada waktu lama.
Contoh sederhana asimilasi sebagai berikut:

"Nury adalah orang Indonesia yang menyukai tarian Bali. Ia berteman baik dengan Bunga yang merupakan orang Amerika Latin dan bisa tarian tradisionalnya Amerika Latin (Tango). Karena keduanya terus menerus berinteraksi, maka terjadilah percampuran budaya yang menghasilkan budaya baru. Maksudnya.. si Nury akhirnya punya tarian baru yang merupakan hasil penyatuan tarian Bali dan tarian Tango, tetapi tarian barunya tidak mirip sama tarian Bali atau tarian Tango".

No comments:

Post a Comment