Pages

Thursday, March 22, 2018

Makalah Pelestarian dan Pengawetan Bahan Pustaka

BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang Masalah
Pemeliharaan merupakan kegiatan mengusahakan agar bahan pustaka yang kita kerjakan tidak cepat mengalami kerusakan, awet dan bisa dipakai dalam jangka waktu yang lama serta bisa menjangkau lebih banyak pengguna perpustakaan.
Faktor-faktor penyebab kerusakan bahan pustaka bermacam-macam bisa oleh manusia, oleh tikus, oleh serangga, dan lain-lain. Penggunaan sistem pengumpanan, peracunan buku, penuangan larutan racun ke dalam lubang rayap, memberikan lapisan plastik pada lantai dan menempatkan kapur barus di rak merupakan cara untuk dapat mencegah kerusakan bahan pustaka. Tentu saja pencegahan yang berhasil akan memberikan dampak ekonomi yang positif bagi perpustakaan.
B.  Rumusan Masalah
1.   Apa saja faktor-faktor kerusakan bahan pustaka?
2.   Bagaimanakan cara pencegahan kerusakan terhadap bahan pustaka?
3.   Bagaimanakah cara pemeliharaan dan penanggulangan bahan pustaka terhadap
4.   kerusakan?

BAB II
PEMBAHASAN
Bahan pustaka adalah unsur penting dalam sistem perpustakaan atau pada suatu lembaga, dimana bahan pustaka harus dilestarikan karena memiliki nilai informasi yang tinggi.
A.  Faktor penyebab kerusakan  Bahan Pustaka:
1.  Faktor Biologi
a.  Binatang Pengerat (tikus)
b.  Serangga
c.  Jamur
2.  Faktor Fisika (alamiah)
a.    Debu
b.   Suhu Udara dan kelembapan
c.    Cahaya
3.  Faktor Kimia
Kandungan asam dalam kertas atau tinta juga akan mempercepat kerusakan pada bahan pustaka buku (bahan kertas dan tinta)
4.  Faktor Lain
a.  Manusia
b.  Bencana alam 
B.  Cara Pencegahan Kerusakan Terhadap Bahan Pustaka :
1.  Faktor biologi :
a.  Tikus
1)   Diupayakan agar setiap pengunjung dilarang membawa makanan dan minuman ke ruang baca.
2)   Melakukan pemeriksaan teratur terhadap gedung dan ruangan penyimpanan bahan pustaka
3)   Kotoran makanan di saluran air sekitar penyimpanan bahan pustaka hendaknya dibersihkan
4)   Menggunakan berbagai perangkap tikus, lem, racun
5)   Menerapkan system emposan yaitu memasang petasan berisi gas racun dalam lubang tikus.
b.  Serangga
1)   Diupayakan ruangan tetap selalu bersih
2)   Susunan buku dalam rak-rak ditata secara rapi, sehingga ada sirkulasi udara udara
3)   Rak harus dibuat dari bahan yang tidak disukai oleh serangga( kayu jati/logam)
4)   Pada rak diberikan bahan yang berbau, dan tidak disukai oleh serangga, seperti kamper, naftalen, dll.
5)   Penyuntikan dengan bahan anti serangga (DTT)
6)   Memberikan lapisan plastik pada lantai
7)   Menggunakan bahan-bahan kimia (insektisida)
8)   Fumigasi : mencegah, mengobati dan mensterilkan bahan pustaka
c.  Jamur
1)   Memeriksa buku secara berkala
2)   Membersihkan tempat penyimpanan
3)   Menurunkan suhu udara
4)   Susunan tidak terlalu rapat, supaya ada sirkulasi udara
2.  Faktor Fisika (alamiah)
a.  Debu
1)   Dilakukan penyedotan debu (vacuum cleaner)
2)   Dipasang AC/ filter penyaring udara
3)   Dipasang alat pembersih udara (air cleaner)
4)   Disediakan almari kaca
b.  Suhu Udara/kelembaban
1)   Mengatur suhu udara dalam ruangan menjadi 20– 24 C
2)   Memasang alat dehumidifier (untuk ruangan) atau silicagel (untuk almari), untuk mengatur tingkat kelembapan
c.  Cahaya
1)   Matahari
Koleksi dihindarkan dari sinar matahari langsung, dengan memasang filter flexy glass atau polyester film
2)   Listrik/Lampu
Koleksi harus dihindarkan dari sinar ultra violet yang berasal dari lampu neon dengan cara memberikan filter (UV fluorescent light) atau seng oksida dan titanium oksida.
3.  Faktor kimia
a.   Dengan memilih bahan pustaka yang baik dengan teliti, perlu dilihat jenis kertas dan tulisan.
b.  Menetralkan asam yang terkandung dalam kertas dengan deasidifikasi atau memberi bahan penahan (buffer)
4.  Faktor lain-lain
a.  Manusia
1)  Menumbuhkan kesadaran terhadap pemakai tentang pentingnya peduli terhadap keutuhan bahan pustaka
2)  Memberikan sanksi kepada perusak bahan pustaka
3)  Memasang rambu-rambu
4)  Kebiasaan  memanggul  buku  dalam jumlah banyak beresiko jatuhnya buku. Pencegahan untuk kebiasaan ini ialah pakai kereta dorong
b.  Bencana alam
1)   Menghindarkan dari bahaya api, banjir, dan listrik
2)   Dilarang merokok di dalam ruangan
3)   Memeriksa kabel listrik secara berkala
4)   Memasang alarm (smoke detector)
5)   Mengontrol air setiap ada turun hujan
C.  Cara Pemeliharaan dan Penanggulangan Bahan Pustaka Terhadap Kerusakan
Pemeliharaan dan penanggulangan bahan pustaka dapat dilakukan dengan dua cara yaitu: 
1.  Cara yang tidak langsung
a.  Mengupayakan  agar  ruangan koleksi  perpustakaan bebas dari debu, sebab debu itu dapat merusak buku.
b. Mengusahakan  agar   koleksi  perpustakaan   tidak  terkena  sinar  matahari  secara langsung sebab sinar matahari cepat merusak buku.
c.   Mengupayakan   agar    sirkulasi  udara     berlangsung   baik  sehingga  udara   dalam ruangan tidak lembab.
d.  Mengusahakan   agar   suhu   udara  di dalam ruangan antara 18-20­0 celcius, agar usia buku bahan lainnya tetap awet.
e.   Memberi tahu kepada pengguna untuk :
1)   Tidak meludahi jari saat membuka buku.
2)   Tidak melipat ujung halaman buku bila membaca.
3)   Membuka dan membalik halaman buku dengan hati-hati.
4)   Tidak merobek halaman buku yang dibaca.
5)   Tidak mencoret-coret, menggambar atau memberi tanda tertentu pada buku.
6)   Tidak membaca buku sambil makan.
7)   Menjaga kebersihan buku yang dipinjam dari kotoran, debu dan keringat.
2.  Cara yang langsung
a.  Memperbaiki kerusakan buku
Pada dasarnya kerusakan buku ada dua macam, yaitu kerusakan kecil, seperti buku kena air, halaman robek sebagian atau halamannya terlepas, sedangkan kerusakan besar seperti halamannya buku yang hilang, sebagian halaman buku yang terbakar sehingga buku tersebut tidak dapat digunakan lagi. Untuk kerusakan kecil perlu segera diperbaiki oleh petugas perpustakaan. Sedangkan untuk kerusakan besar apabila tidak bisa diperbaiki lagi perlu disiangi (dihapusakan dari koleksi perpustakaan).
b.  Mengganti buku yang dihilangkan
Bagi pengguna yang tidak mengembalikan buku yang dipinjam atau yang menghilangkan buku yang dipinjam diwajibkan untuk mengganti buku tersebut, supaya koleksi tetap ada.
c.    Merawat koleksi perpustakaan
Ada tiga tahap perawatan koleksi perpustakaan, yaitu :
1)   Perawatan pada tahap pengolahan buku
Perawatan pada tahap ini dapat dilakukan dengan memberikan laminasi atau munyampul dengan plastik transparan.
2)   Perawatan pada tahap pelayanan
Perawatan pada tahap ini dapat dilakkukan dengan memberikan insektisida, pembersihan lingkungan, pengontrolan terhadap rayap dan ngengat, penempatan koleksi yang aman.
3)   Perawatan pada tahap pasca-layanan
Perawatan pada tahap ini dapat dilakukan dengan:
a) Memperbaiki kerusakan ringan seperti  memperbaiki kelengkapan buku yang lepas, menyambung kembali kulit buku yang lepas, menambal bagian buku yang robek.
b) Memperbaiki kerusakan berat yang masih mungkin seperti menjilid kembali bagian-bagian buku yang bercerai berai, memfotocopy bagian-bagian yang hilang untuk disatukan kembali ke dalam buku, halaman kulit luar yang hilang dengan karton yang tebal setelah diberi judul buku yang bersangkutan.
c)  Mencegah kerusakan seperti kerusakan yang disebabkan oleh ulah manusia, binatang pemakan kertas, dan lklim, dapat dilakukan dengan pemeliharaan sejak dini secara sadar dan sungguh-sungguh.

BAB III
KESIMPULAN 
Kesimpulan dan Saran
Pemeliharaan koleksi bahan pustaka adalah kegiatan menjaga keselamatan buku-buku dan bahan koleksi lain dari kerusakan agar bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan tetap awet dan terawat dengan baik. Dan memperbaiki koleksi yang telah rusak dengan cara menambal, memperbaiki jilid dan mengganti bagian yang hilang agar bentuknya mendekati keadaan semula.
Mencegah kerusakan seperti kerusakan yang disebabkan oleh ulah manusia, tikus, serangga, jamur, lklim, dan lain-lain dapat dilakukan dengan pemeliharaan sejak dini secara sadar dan sungguh-sungguh.
  
DAFTAR PUSTAKA
Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan,
MoedzakirPemeliharaan Buku dan Menjilid, Yogyakarta : Pusdiklat Perpustakaan IKIP, 1980.
Massofa, http://massofa.wordpress.com/2008/02/03/pelestarian-macam-sifat-bahan-pustaka-dan-latar-belakang-sejarahnya.

No comments:

Post a Comment